KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah dan kekuatan dari-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam makalah
ini penyusun membahas mengenai rencana bisnis, yang mana hal tersebut sangat
penting bagi seorang pengusaha untuk memulai suatu usaha. Namun dalam pembuatan
makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah
ini. Oleh karena itu, penyusun meminta maaf apabila ada kesalahan yang ada
dalam makalah ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat bermanfaat.
Bekasi, 7 oktober 2013
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan
bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan
kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis
yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur benar
sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman
untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena dalam perencanaan
bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan saat ini, karena tujuan
perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis
yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang
keberhasilan. Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari
dana dari pihak ketiga, seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan,
dsb. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dan jangka
pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya
investasi.
Dalam
perencanaan bisnis harus diperhatikan strategi pengembangan produk dan srategi
pengembangan pasar. Strategi pengembangan paroduk maksudnya adalah seorang
pebisnis harus bisa memberikan produk yang akan dijualkan dipasar adalah produk
berkualitas tinggi, baik dari segi bahan, warna, motif, dan harga. Sedangkan
strategi pengembangan pasar adalah seorang pebisnis harus bisa melihat
pesaing-pesaing yang ada disekitarnya, yaitu memperhatikan lokasi/wilayah yang
akan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan suatu usaha.
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan
makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat suatu rencana bisnis dengan
menuangkan ide bisnis serta mengetahui bagaimana perencanaan bisnis yang baik.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Rencana Bisnis
Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk
catatan saat melakukan diskusiatau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai
bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka
tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah
rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta
bagaimana bisnis harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan zaman.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis
rencana bisnis, yaitu :
a. Jenis usaha apa yang akan
dirintis
b. Tujuan apa dari bisnis
yang akan dirintis
c. Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d. Siapa yang akan menjadi
pelanggan.
Menurut Z. Heflin Frinces
dalam “Business Plan, Konsep dan Implementasi“, keberhasilan dalam hal apa pun,
menurut kaidah umum, tidak begitu mudah didapatkan, diperlukan kerja keras,
serius, tekun, dan penuh perhitungan dengan berlandaskan pada suatu perencanaan
yang matang, teliti, akurat, dan seksama. Terlebih lagi dalam meraih kesuksesan
di bidang bisnis, seseorang atau perusahaan harus mempersiapkan terlebih dahulu
perencanaan bisnis yang baik yang dinilai strategis dalam menjalankan dan
mengendalikan bisnis yang ditekuni. Karena fungsi perencanaan bisnis atau
rencana bisnis merupakan alat bantu yang diperlukan untuk semua jenis bisnis.
2.2 Perencanaan Bisnis
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di
antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan
menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk
mengarahkan tujuan ke mana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial
untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah
dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari
fungsi perencanaan. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah
sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal
dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan,
dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa
saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan.
2.3 Komponen Rencana
Bisnis
Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
a. Ringkasan Eksekutif (Konsep
bisnis yg akan dibangun, Misi perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target &
ukuran pasar, strategi pemasaran, tim manajemen)
b. Konsep bisnis (industri,
struktur bisnis, cara berbisnis)
c. Gambaran Pasar
d. Target pasar
e. Pesaing dan kondisi persaingan
f. Organisasi dan Manajemen
g. Rencana Keuangan
h. Lampiran
2.4 Resiko dalam sebuah bisnis
Resiko Produksi
Risiko produksi
dari suatu usaha terletak pada sarana dan prasarana yang menunjang bisnis
tersebut. Misalnya bisnis makanan. Ada kemungkinan makanan yang diproduksi
terkontaminasi bakteri dan minim gizi. Bakteri dan angka gizi yang rendah ini
bisa menyebabkan buyer terkena penyakit, atau bahkan
keracunan.
Akibat dari
risiko produksi semacam ini adalah berkurangnya kredibilitas seller di matabuyer. Dampaknya, usaha terancam gulung
tikar. Yang lebih mengerikan adalah jika buyermengajukan
tuntutan kepada seller ke meja hijau. Ini tidak hanya akan
mempengaruhi sellersecara
ekonomi, namun juga secara psikologis.
Alternatif
solusi yang bisa dilakukan seller adalah dengan melakukan uji coba
sebelum meluncurkan produk. Dengan begitu, kualitas suatu produk akan teruji.
Risiko produksi pun akan muncul sehingga seller bisa melakukan prediksi keputusan
di saat hendak mulai berbisnis.
Resiko Pemasaran
Produk atau
jasa yang berkualitas baik tidak selalu mendatangkan keuntungan. Hal ini
dipengaruhi oleh persaingan, kondisi buyer,
serta kondisi seller itu sendiri. Persaingan pasar membuat
sebuah produk yang berkualitas tetap harus bersaing dengan produk-produk sejenis.
Alternatif
solusi untuk menghadapi risiko pemasaran adalah dengan menciptakan keunikan
pada produk atau jasa yang seller jual. Lewat keunikan tersebut, produk seller menunjukkan karakteristik tersendiri
dibanding produk-produk lain yang ada di pasaran. Karakteristik inilah yang
membuat sebuah produk bisa “berjuang” mengalahkan produk lain. Hasilnya,buyer akan memilih produk tersebut dibanding
produk sejenis lainnya.
Resiko Sumber Daya Manusia
Tidak semua
usaha pribadi bisa dikerjakan seorang diri. Meskipun sifatnya personal, usaha
pribadi tetap membutuhkan sumber daya manusia lain di luar si pemilik usaha
agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Risiko sumber daya manusia datang dari
karyawan-karyawan yang terlibat dalam sebuah usaha. Contohnya, beban kerja yang
melebihi kapasitas karyawan, lemahnya motivasi karyawan dalam bekerja, masalah
pribadi yang dialami karyawan di luar kantor, dan lain sebagainya.
Sebagai pemilik
usaha, seller tidak hanya dituntut untuk memiliki
jiwa berdagang, tetapi juga jiwa pemimpin. Kepemimpinan ini dibutuhkan agar
para karyawan yang terlibat dalam bisnis memiliki tujuan bersama dan bisa
mencapai target yang telah ditentukan oleh seller.
Resiko Finansial
Risiko
finansial dalam berbisnis yang jarang terjadi adalah keadaan “besar pasak
daripada tiang”. Bagi seller yang masih menjadi pegawai kantoran,
kondisi ini masih bisa diatasi dengan menggunakan gaji pokok yang didapat dari
kantor. Namun bagi seorang full-time
seller, risiko ini sangat
berpotensi ‘mengancam’ kelangsungan bisnis.
Sebenarnya,
memang tidak ada aturan baku untuk menentukan cara agar profit lebih besar
daripada ongkos produksi. Namun, bukan berarti Netpreneur tidak bisa mencegah
defisit. Menjual barang yang tidak banyak kompetitornya bisa menjadi solusi.
Pada prinsipnya, semakin sedikit kompetitor, maka profit yang diperoleh akan
semakin banyak.
Resiko Lingkungan
Lingkungan
tempat seller berjualan off-line kadang bisa
mengganggu bisnis. Ada pihak-pihak yang tidak suka akan keberadaan toko tempat
usaha, misalnya kalangan preman. Kalangan ini seringkali meminta ‘upeti’ kepada seller.
Cara mengatasi
risiko lingkungan semacam ini adalah dengan bersikap fleksibel. Kalau ‘upeti’
yang diminta masih masuk akal sehat, maka tidak ada salahnya satu-dua kali
menuruti keinginan mereka. Ini toh untuk keberlangsungan bisnis juga. Namun
kalau ‘upeti’ yang mereka minta terlalu besar, bahkan bisa menyebabkan kerugian
bisnis, ada baiknya tidak memenuhi keinginan mereka. Jika mereka tetap memaksa,
laporkan kepada pihak yang berwajib.
III.
PEMBAHASAN
3.1
Perencanaan Pendirian Dan Pengembangan Bisnis, Mulai Dari Aspek Produksi Dan
Pemasaran/Penjualan
Dari Awal Usaha Dimulai Sampai Dengan Berhasil
1. Memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah :
bidang usaha tersebut ada pasarnya, kita senangi, dan kita memiliki keahlian
atau sumberdaya manusia yang ahli disekitar tempat usaha. Dalam memilih bidang
usaha perhatikan usaha-usaha yang resiko kecil, sedang, resiko tinggi.
2.
Estimasi
(perkiraan), dalam bisnis ada 3 model estimasi, yaitu proyeksi, prediksi, dan
intuisi.
3.
Studi
kelayakan, studi ini merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak
atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan. Manfaat
studi kelayakan yaitu sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan, bahan
informasi (company profile), pelengkap pengajuan kredit-kerjasama, pelengkap
pengajuan izin usaha.
4.
Kondisi
lokal, dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang
menyangkut : sumberdaya manusia, bahan baku tersedia, keadaan lokal yang
spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
5.
Kapan
memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus
diperhitungkan aspek pasar.
6.
Membuat
kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijksanaan yang akan
diambil, yaitu menyangkut jenis usaha yang akan dikerjakan, dan modal yang akan
digunakan, orang atau lembaga yang akan diajak kerjasama, asuransi mana yang
akan dipakai, apa saja yang akan diasuransikan, dan kapasitas usaha.
7.
Rencana
pemasaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
memperkirakan penjualan, mengukur kondisi pasar, memilih teknik menjual,
membuat rencana penjualan, menentukan harga, rencana distribusi, dan rencana
promosi.
8.
Rencana
produksi
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi
akhir melalui suatu kreasi. Faktor yang perlu diperhatikan, yaitu : dari
perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu
diproduksi, ada 2 model produksi, yaitu produksi berdasarkan pesanan dan berdasarkan
periraan, lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak, pembeliian mesin atau
peralatan baru, harus dipikir matang.
9.
Rencana
keuangan dan anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan
modal secara efisien. Maka dari itu perlu rencana penggunaan modal dan
mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut
yang berperan penting adalah program keuangan, anggaran, pendapatan,
pengeluaran, dan laba yang diharapkan.
3.2 Informasi Yang
Terkait Dengan Perencanaan Bisnis Yang Menurut Kelompok Kami Penting
1. Arus
Kas
Bisa
juga disebut keuangan. Beberapa hal yang termasuk arus kas diantaranya adalah
laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca, dsb. Kita harus bisa membaca dan
memahami laporan keuangan tersebut. Alas an mengapa arus kas diletakkan di
tingkat dasar adalah karena sebagian besar wilayah pekerjaan pengusaha akan
berada disitu. Saat arus kas pengusaha hancur, maka hancurlah bisnisnya
2. Komunikasi
Bisa
disebut pemasaran. Komunikasi adalah elemen utama dalam perencanaan bisnis
manapun. Pemasaran mencakup segentasi pasar, targeting, konsumen, pesaing,
distribusi, hubungan, periklanan, penetapan harga, industry dan tren pasar,
strategi pemasaran, dsb.
3. Sistem
Dalam
sebuah usaha atau bisnis, pengendalian sistem sangatlah diperlukan mengingat
kebanyakan pengusaha bekerja berdasarkan kebiasaan. Jadi apabila pengusaha
tersebut sedang tidak berada disitu, maka usaha tersebut tidak bisa berjalan
dengan semestinya. Bahkan kebanyakan bisa berantakan. Dengan pengendalian
sistem yang kuat, kita bisa bebas tanpa harus terlibat di bisnis kita terlalu
banyak.
4. Hukum
Murphy’s
Law (hokum Murphy, segalanya dapat berjalan salah ) pasti akan berlaku dalam
bidang bisnis. Justru disaat kita berpikir bahwa kita tidak perlu bantuan hokum,
kita memerlukannya. Hokum bisnis sangat beragam. Mulai dari pengurusan ijin
gangguan sampai hak paten termasuk didalamnya. Jadi uruslah hokum bisnis kita
sebelum sesuatu hal yang merugikan menimpa kita di kemudian hari.
5. Produk
Disinilah
pengusaha harus membuat sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen,
tetapi mempunyai diferensiasi yang kuat.
Kita
harus ahli atau expert pada salah satu bidang diatas supaya ketika kita
membangun usaha, tim bisnis kita berisi orang-orang yang kuat dan hebat. Kalau
kita pintar dan ahli di salah satu bidang misalkan produk, pasti kita akan
mendapatkan partner, pekerja atau konsultan yang pintar dan juga ahli dibidang
pemasaran, keuangan, sistem dan hukum.
3.3 Saran Strategis
Saudara Untuk Meningkatkan Usaha Entrepreneur Dalam Suatu Presentasi Yang
Diikuti Oleh Para Entrepreneur Terpilih Yang Menjadi Objek
Saran
yang diberikan yaitu untuk meningkatkan usaha entrepreneur adalah dengan
memerhatikan beberapa hal berikut :
·
Tuliskan perencanaan bisnis secara singkat,
padat dan jelas.
·
Buat perencanaan bisnis yang mudah dipahami.
·
Berorientasi pada keadaan masa yang
akan datang.
·
Jangan terlalu bermuluk-muluk
·
Tuliskan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
·
Tunjukkan bukti-bukti yang akurat dalam menyusun argumentasi
dan perhitungan.
·
Tulisan harus fokus, jangan melenceng kemana-mana.
·
Identifikasikan dengan jelas pasar dan konsumen.
IV Analisa
Masalah (SWOT)
STRENGHT (kekuatan)
1. Memiliki SDM yang handal
2. Rencana usaha yang matang
3. Dana yang diperhitungkan secara matang
WEAKNESS (kelemahan)
1. Terbatasnya SDM
2. Kurangnya pengetahuan akan rencana usaha
OPORTUNITIES (peluang)
1. Perilaku masyarakat indonesia yang konsumtif
2. Masyarakat indonesia yang cenderung memiliki pola hidup
instan
THREATS (ancaman)
1. Banyaknya masyarakat indonesia yang ingin membuka usaha
2. Selera konsumen yang berubah-ubah
3. Harga bahan baku yang naik
V Penyelesaian Masalah
( TWOS )
S.O
1. memberikan promo dan strategi penjualan
2. membuat makanan sehat yang terjangkau
W.O
1. menambah SDM jika diperlukan
S.T
1. menjamin kehigienisan dan kualitas produk
W.T
1.menambah kapasitas produksi
2. mempertahankan keorisinilan
3. meningkatkan kualitas SDM
VI PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rencana bisnis adalah suatu ide yang
muncul dalam hal yang berkaitan dengan usaha. Ketika rencana bisnis ini tidak
dituangkan dalam bentuk tulisan, maka rencana bisnis ini tidak akan ada
apa-apanya. Oleh karena itu penting adanya perencanaan bisnis, yang mana Perencanaan
bisnis adalah pembahasan tertulis yang menguraikan
hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis / usaha dan
yang berkaitan dengan pendirian bisnis
tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana
melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, dll.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
a)
Jenis usaha apa yang akan dirintis
b)
Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
c) Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d)
Siapa yang akan menjadi pelanggan.
Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
1)
Ringkasan Eksekutif (Konsep bisnis yg akan dibangun, Misi
perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target & ukuran pasar, strategi
pemasaran, tim manajemen)
2)
Konsep bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis)
3)
Gambaran Pasar
4)
Target pasar
5)
Pesaing dan kondisi persaingan
6)
Organisasi dan Manajemen
7)
Rencana Keuangan
8)
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Rudianty, Yeni. 2011. Makalah Perencanaan Bisnis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
Soeprianondo,
Koesnoto. Perencanaan Bisnis (Business Plan). http://www.jpowerpoint.com/
Perencanaan-Bisnis-Business-Plan-Koesnoto-Soepranianondo--PPT.html