Sabtu, 02 November 2013

softskill part 2

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah dan kekuatan dari-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam makalah ini penyusun membahas mengenai rencana bisnis, yang mana hal tersebut sangat penting bagi seorang pengusaha untuk memulai suatu usaha. Namun dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun meminta maaf apabila ada kesalahan yang ada dalam makalah ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat bermanfaat.



Bekasi, 7 oktober 2013








I.                   PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan saat ini, karena tujuan perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dsb. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dan jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi. 
Dalam perencanaan bisnis harus diperhatikan strategi pengembangan produk dan srategi pengembangan pasar. Strategi pengembangan paroduk maksudnya adalah seorang pebisnis harus bisa memberikan produk yang akan dijualkan dipasar adalah produk berkualitas tinggi, baik dari segi bahan, warna, motif, dan harga. Sedangkan strategi pengembangan pasar adalah seorang pebisnis harus bisa melihat pesaing-pesaing yang ada disekitarnya, yaitu memperhatikan lokasi/wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan suatu usaha.
 

1.2 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat suatu rencana bisnis dengan menuangkan ide bisnis serta mengetahui bagaimana perencanaan bisnis yang baik.



II.                TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Rencana Bisnis

Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan diskusiatau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan zaman.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
a.     Jenis usaha apa yang akan dirintis
b.    Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
c.     Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d.    Siapa yang akan menjadi pelanggan.
Menurut Z. Heflin Frinces dalam “Business Plan, Konsep dan Implementasi“, keberhasilan dalam hal apa pun, menurut kaidah umum, tidak begitu mudah didapatkan, diperlukan kerja keras, serius, tekun, dan penuh perhitungan dengan berlandaskan pada suatu perencanaan yang matang, teliti, akurat, dan seksama. Terlebih lagi dalam meraih kesuksesan di bidang bisnis, seseorang atau perusahaan harus mempersiapkan terlebih dahulu perencanaan bisnis yang baik yang dinilai strategis dalam menjalankan dan mengendalikan bisnis yang ditekuni. Karena fungsi perencanaan bisnis atau rencana bisnis merupakan alat bantu yang diperlukan untuk semua jenis bisnis.

 

2.2 Perencanaan Bisnis

Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi perencanaan. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan.

 

2.3 Komponen Rencana Bisnis

Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
a.       Ringkasan Eksekutif (Konsep bisnis yg akan dibangun, Misi perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target & ukuran pasar, strategi pemasaran, tim manajemen)
b.      Konsep bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis)
c.       Gambaran Pasar
d.      Target pasar
e.       Pesaing dan kondisi persaingan
f.       Organisasi dan Manajemen
g.      Rencana Keuangan
h.      Lampiran

                                                           

2.4 Resiko dalam sebuah bisnis

Resiko Produksi
Risiko produksi dari suatu usaha terletak pada sarana dan prasarana yang menunjang bisnis tersebut. Misalnya bisnis makanan. Ada kemungkinan makanan yang diproduksi terkontaminasi bakteri dan minim gizi. Bakteri dan angka gizi yang rendah ini bisa menyebabkan buyer terkena penyakit, atau bahkan keracunan.
Akibat dari risiko produksi semacam ini adalah berkurangnya kredibilitas seller di matabuyer. Dampaknya, usaha terancam gulung tikar. Yang lebih mengerikan adalah jika buyermengajukan tuntutan kepada seller ke meja hijau. Ini tidak hanya akan mempengaruhi sellersecara ekonomi, namun juga secara psikologis.
Alternatif solusi yang bisa dilakukan seller adalah dengan melakukan uji coba sebelum meluncurkan produk. Dengan begitu, kualitas suatu produk akan teruji. Risiko produksi pun akan muncul sehingga seller bisa melakukan prediksi keputusan di saat hendak mulai berbisnis.
Resiko Pemasaran
Produk atau jasa yang berkualitas baik tidak selalu mendatangkan keuntungan. Hal ini dipengaruhi oleh persaingan, kondisi buyer, serta kondisi seller itu sendiri. Persaingan pasar membuat sebuah produk yang berkualitas tetap harus bersaing dengan produk-produk sejenis.
Alternatif solusi untuk menghadapi risiko pemasaran adalah dengan menciptakan keunikan pada produk atau jasa yang seller jual. Lewat keunikan tersebut, produk seller menunjukkan karakteristik tersendiri dibanding produk-produk lain yang ada di pasaran. Karakteristik inilah yang membuat sebuah produk bisa “berjuang” mengalahkan produk lain. Hasilnya,buyer akan memilih produk tersebut dibanding produk sejenis lainnya.
Resiko Sumber Daya Manusia
Tidak semua usaha pribadi bisa dikerjakan seorang diri. Meskipun sifatnya personal, usaha pribadi tetap membutuhkan sumber daya manusia lain di luar si pemilik usaha agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Risiko sumber daya manusia datang dari karyawan-karyawan yang terlibat dalam sebuah usaha. Contohnya, beban kerja yang melebihi kapasitas karyawan, lemahnya motivasi karyawan dalam bekerja, masalah pribadi yang dialami karyawan di luar kantor, dan lain sebagainya.
Sebagai pemilik usaha, seller tidak hanya dituntut untuk memiliki jiwa berdagang, tetapi juga jiwa pemimpin. Kepemimpinan ini dibutuhkan agar para karyawan yang terlibat dalam bisnis memiliki tujuan bersama dan bisa mencapai target yang telah ditentukan oleh seller.


Resiko Finansial
Risiko finansial dalam berbisnis yang jarang terjadi adalah keadaan “besar pasak daripada tiang”. Bagi seller yang masih menjadi pegawai kantoran, kondisi ini masih bisa diatasi dengan menggunakan gaji pokok yang didapat dari kantor. Namun bagi seorang full-time seller, risiko ini sangat berpotensi ‘mengancam’ kelangsungan bisnis.
Sebenarnya, memang tidak ada aturan baku untuk menentukan cara agar profit lebih besar daripada ongkos produksi. Namun, bukan berarti Netpreneur tidak bisa mencegah defisit. Menjual barang yang tidak banyak kompetitornya bisa menjadi solusi. Pada prinsipnya, semakin sedikit kompetitor, maka profit yang diperoleh akan semakin banyak.
Resiko Lingkungan
Lingkungan tempat seller berjualan off-line kadang bisa mengganggu bisnis. Ada pihak-pihak yang tidak suka akan keberadaan toko tempat usaha, misalnya kalangan preman. Kalangan ini seringkali meminta ‘upeti’ kepada seller.
Cara mengatasi risiko lingkungan semacam ini adalah dengan bersikap fleksibel. Kalau ‘upeti’ yang diminta masih masuk akal sehat, maka tidak ada salahnya satu-dua kali menuruti keinginan mereka. Ini toh untuk keberlangsungan bisnis juga. Namun kalau ‘upeti’ yang mereka minta terlalu besar, bahkan bisa menyebabkan kerugian bisnis, ada baiknya tidak memenuhi keinginan mereka. Jika mereka tetap memaksa, laporkan kepada pihak yang berwajib.



III.             PEMBAHASAN

 

3.1 Perencanaan Pendirian Dan Pengembangan Bisnis, Mulai Dari Aspek Produksi Dan

Pemasaran/Penjualan Dari Awal Usaha Dimulai Sampai Dengan Berhasil

1.      Memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah : bidang usaha tersebut ada pasarnya, kita senangi, dan kita memiliki keahlian atau sumberdaya manusia yang ahli disekitar tempat usaha. Dalam memilih bidang usaha perhatikan usaha-usaha yang resiko kecil, sedang, resiko tinggi.
2.      Estimasi (perkiraan), dalam bisnis ada 3 model estimasi, yaitu proyeksi, prediksi, dan intuisi.
3.      Studi kelayakan, studi ini merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan. Manfaat studi kelayakan yaitu sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan, bahan informasi (company profile), pelengkap pengajuan kredit-kerjasama, pelengkap pengajuan izin usaha.
4.      Kondisi lokal, dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut : sumberdaya manusia, bahan baku tersedia, keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
5.      Kapan memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
6.      Membuat kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut jenis usaha yang akan dikerjakan, dan modal yang akan digunakan, orang atau lembaga yang akan diajak kerjasama, asuransi mana yang akan dipakai, apa saja yang akan diasuransikan, dan kapasitas usaha.
7.      Rencana pemasaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : memperkirakan penjualan, mengukur kondisi pasar, memilih teknik menjual, membuat rencana penjualan, menentukan harga, rencana distribusi, dan rencana promosi.


8.      Rencana produksi
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi. Faktor yang perlu diperhatikan, yaitu : dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi, ada 2 model produksi, yaitu produksi berdasarkan pesanan dan berdasarkan periraan, lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak, pembeliian mesin atau peralatan baru, harus dipikir matang.
9.      Rencana keuangan dan anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka dari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah program keuangan, anggaran, pendapatan, pengeluaran, dan laba yang diharapkan.

3.2 Informasi Yang Terkait Dengan Perencanaan Bisnis Yang Menurut Kelompok Kami Penting

1.      Arus Kas
Bisa juga disebut keuangan. Beberapa hal yang termasuk arus kas diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca, dsb. Kita harus bisa membaca dan memahami laporan keuangan tersebut. Alas an mengapa arus kas diletakkan di tingkat dasar adalah karena sebagian besar wilayah pekerjaan pengusaha akan berada disitu. Saat arus kas pengusaha hancur, maka hancurlah bisnisnya
2.      Komunikasi
Bisa disebut pemasaran. Komunikasi adalah elemen utama dalam perencanaan bisnis manapun. Pemasaran mencakup segentasi pasar, targeting, konsumen, pesaing, distribusi, hubungan, periklanan, penetapan harga, industry dan tren pasar, strategi pemasaran, dsb.
3.      Sistem
Dalam sebuah usaha atau bisnis, pengendalian sistem sangatlah diperlukan mengingat kebanyakan pengusaha bekerja berdasarkan kebiasaan. Jadi apabila pengusaha tersebut sedang tidak berada disitu, maka usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya. Bahkan kebanyakan bisa berantakan. Dengan pengendalian sistem yang kuat, kita bisa bebas tanpa harus terlibat di bisnis kita terlalu banyak.

4.      Hukum
Murphy’s Law (hokum Murphy, segalanya dapat berjalan salah ) pasti akan berlaku dalam bidang bisnis. Justru disaat kita berpikir bahwa kita tidak perlu bantuan hokum, kita memerlukannya. Hokum bisnis sangat beragam. Mulai dari pengurusan ijin gangguan sampai hak paten termasuk didalamnya. Jadi uruslah hokum bisnis kita sebelum sesuatu hal yang merugikan menimpa kita di kemudian hari.
5.      Produk
Disinilah pengusaha harus membuat sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, tetapi mempunyai diferensiasi yang kuat.
            Kita harus ahli atau expert pada salah satu bidang diatas supaya ketika kita membangun usaha, tim bisnis kita berisi orang-orang yang kuat dan hebat. Kalau kita pintar dan ahli di salah satu bidang misalkan produk, pasti kita akan mendapatkan partner, pekerja atau konsultan yang pintar dan juga ahli dibidang pemasaran, keuangan, sistem dan hukum.

3.3 Saran Strategis Saudara Untuk Meningkatkan Usaha Entrepreneur Dalam Suatu Presentasi Yang Diikuti Oleh Para Entrepreneur Terpilih Yang Menjadi Objek

            Saran yang diberikan yaitu untuk meningkatkan usaha entrepreneur adalah dengan memerhatikan beberapa hal berikut :
·         Tuliskan perencanaan bisnis secara singkat, padat dan jelas.
·         Buat perencanaan bisnis yang mudah dipahami.
·         Berorientasi pada keadaan masa yang akan datang.
·         Jangan terlalu bermuluk-muluk
·         Tuliskan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
·         Tunjukkan bukti-bukti yang akurat dalam menyusun argumentasi dan perhitungan.
·         Tulisan harus fokus, jangan melenceng kemana-mana.
·         Identifikasikan dengan jelas pasar dan konsumen.



IV Analisa Masalah (SWOT)

 

STRENGHT (kekuatan)

1.      Memiliki SDM yang handal

2.      Rencana usaha yang matang
3.      Dana yang diperhitungkan secara matang
WEAKNESS (kelemahan)
1.      Terbatasnya SDM
2.      Kurangnya pengetahuan akan rencana usaha
OPORTUNITIES (peluang)
1.      Perilaku masyarakat indonesia yang konsumtif
2.      Masyarakat indonesia yang cenderung memiliki pola hidup instan
THREATS (ancaman)
1.      Banyaknya masyarakat indonesia yang ingin membuka usaha
2.      Selera konsumen yang berubah-ubah
3.      Harga bahan baku yang naik












V  Penyelesaian Masalah ( TWOS )
S.O
1. memberikan promo dan strategi penjualan
2. membuat makanan sehat yang terjangkau
W.O
1. menambah SDM jika diperlukan
S.T
1. menjamin kehigienisan dan kualitas produk
W.T
1.menambah kapasitas produksi
2. mempertahankan keorisinilan
3. meningkatkan kualitas SDM

 












 

VI PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Rencana bisnis adalah suatu ide yang muncul dalam hal yang berkaitan dengan usaha. Ketika rencana bisnis ini tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, maka rencana bisnis ini tidak akan ada apa-apanya. Oleh karena itu penting adanya perencanaan bisnis, yang mana Perencanaan bisnis adalah pembahasan tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis / usaha dan  yang berkaitan dengan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, dll.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
a)    Jenis usaha apa yang akan dirintis
b)    Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
c)    Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d)   Siapa yang akan menjadi pelanggan.
Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
1)   Ringkasan Eksekutif (Konsep bisnis yg akan dibangun, Misi perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target & ukuran pasar, strategi pemasaran, tim manajemen)
2)   Konsep bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis)
3)   Gambaran Pasar
4)   Target pasar
5)   Pesaing dan kondisi persaingan
6)   Organisasi dan Manajemen
7)   Rencana Keuangan
8)   Lampiran



DAFTAR PUSTAKA


Rudianty, Yeni. 2011. Makalah Perencanaan Bisnis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
Soeprianondo, Koesnoto. Perencanaan Bisnis (Business Plan). http://www.jpowerpoint.com/ Perencanaan-Bisnis-Business-Plan-Koesnoto-Soepranianondo--PPT.html


Minggu, 06 Oktober 2013

perencanaan sebuah usaha / bisnis

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah dan kekuatan dari-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam makalah ini penyusun membahas mengenai rencana bisnis, yang mana hal tersebut sangat penting bagi seorang pengusaha untuk memulai suatu usaha. Namun dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun meminta maaf apabila ada kesalahan yang ada dalam makalah ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat bermanfaat.



Bekasi, 7 oktober 2013







DAFTAR ISI


2.4 Resiko dalam sebuah bisnis


 



I.                   PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan saat ini, karena tujuan perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dsb. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dan jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi. 
Dalam perencanaan bisnis harus diperhatikan strategi pengembangan produk dan srategi pengembangan pasar. Strategi pengembangan paroduk maksudnya adalah seorang pebisnis harus bisa memberikan produk yang akan dijualkan dipasar adalah produk berkualitas tinggi, baik dari segi bahan, warna, motif, dan harga. Sedangkan strategi pengembangan pasar adalah seorang pebisnis harus bisa melihat pesaing-pesaing yang ada disekitarnya, yaitu memperhatikan lokasi/wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan suatu usaha.
 

1.2 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat suatu rencana bisnis dengan menuangkan ide bisnis serta mengetahui bagaimana perencanaan bisnis yang baik.



II.                TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Rencana Bisnis

Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan diskusiatau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan zaman.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
a.     Jenis usaha apa yang akan dirintis
b.    Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
c.     Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d.    Siapa yang akan menjadi pelanggan.
Menurut Z. Heflin Frinces dalam “Business Plan, Konsep dan Implementasi“, keberhasilan dalam hal apa pun, menurut kaidah umum, tidak begitu mudah didapatkan, diperlukan kerja keras, serius, tekun, dan penuh perhitungan dengan berlandaskan pada suatu perencanaan yang matang, teliti, akurat, dan seksama. Terlebih lagi dalam meraih kesuksesan di bidang bisnis, seseorang atau perusahaan harus mempersiapkan terlebih dahulu perencanaan bisnis yang baik yang dinilai strategis dalam menjalankan dan mengendalikan bisnis yang ditekuni. Karena fungsi perencanaan bisnis atau rencana bisnis merupakan alat bantu yang diperlukan untuk semua jenis bisnis.

 

2.2 Perencanaan Bisnis

Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi perencanaan. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan.

 

2.3 Komponen Rencana Bisnis

Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
a.       Ringkasan Eksekutif (Konsep bisnis yg akan dibangun, Misi perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target & ukuran pasar, strategi pemasaran, tim manajemen)
b.      Konsep bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis)
c.       Gambaran Pasar
d.      Target pasar
e.       Pesaing dan kondisi persaingan
f.       Organisasi dan Manajemen
g.      Rencana Keuangan
h.      Lampiran

                                                           

2.4 Resiko dalam sebuah bisnis

Resiko Produksi
Risiko produksi dari suatu usaha terletak pada sarana dan prasarana yang menunjang bisnis tersebut. Misalnya bisnis makanan. Ada kemungkinan makanan yang diproduksi terkontaminasi bakteri dan minim gizi. Bakteri dan angka gizi yang rendah ini bisa menyebabkan buyer terkena penyakit, atau bahkan keracunan.
Akibat dari risiko produksi semacam ini adalah berkurangnya kredibilitas seller di matabuyer. Dampaknya, usaha terancam gulung tikar. Yang lebih mengerikan adalah jika buyermengajukan tuntutan kepada seller ke meja hijau. Ini tidak hanya akan mempengaruhi sellersecara ekonomi, namun juga secara psikologis.
Alternatif solusi yang bisa dilakukan seller adalah dengan melakukan uji coba sebelum meluncurkan produk. Dengan begitu, kualitas suatu produk akan teruji. Risiko produksi pun akan muncul sehingga seller bisa melakukan prediksi keputusan di saat hendak mulai berbisnis.
Resiko Pemasaran
Produk atau jasa yang berkualitas baik tidak selalu mendatangkan keuntungan. Hal ini dipengaruhi oleh persaingan, kondisi buyer, serta kondisi seller itu sendiri. Persaingan pasar membuat sebuah produk yang berkualitas tetap harus bersaing dengan produk-produk sejenis.
Alternatif solusi untuk menghadapi risiko pemasaran adalah dengan menciptakan keunikan pada produk atau jasa yang seller jual. Lewat keunikan tersebut, produk seller menunjukkan karakteristik tersendiri dibanding produk-produk lain yang ada di pasaran. Karakteristik inilah yang membuat sebuah produk bisa “berjuang” mengalahkan produk lain. Hasilnya,buyer akan memilih produk tersebut dibanding produk sejenis lainnya.
Resiko Sumber Daya Manusia
Tidak semua usaha pribadi bisa dikerjakan seorang diri. Meskipun sifatnya personal, usaha pribadi tetap membutuhkan sumber daya manusia lain di luar si pemilik usaha agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Risiko sumber daya manusia datang dari karyawan-karyawan yang terlibat dalam sebuah usaha. Contohnya, beban kerja yang melebihi kapasitas karyawan, lemahnya motivasi karyawan dalam bekerja, masalah pribadi yang dialami karyawan di luar kantor, dan lain sebagainya.
Sebagai pemilik usaha, seller tidak hanya dituntut untuk memiliki jiwa berdagang, tetapi juga jiwa pemimpin. Kepemimpinan ini dibutuhkan agar para karyawan yang terlibat dalam bisnis memiliki tujuan bersama dan bisa mencapai target yang telah ditentukan oleh seller.


Resiko Finansial
Risiko finansial dalam berbisnis yang jarang terjadi adalah keadaan “besar pasak daripada tiang”. Bagi seller yang masih menjadi pegawai kantoran, kondisi ini masih bisa diatasi dengan menggunakan gaji pokok yang didapat dari kantor. Namun bagi seorang full-time seller, risiko ini sangat berpotensi ‘mengancam’ kelangsungan bisnis.
Sebenarnya, memang tidak ada aturan baku untuk menentukan cara agar profit lebih besar daripada ongkos produksi. Namun, bukan berarti Netpreneur tidak bisa mencegah defisit. Menjual barang yang tidak banyak kompetitornya bisa menjadi solusi. Pada prinsipnya, semakin sedikit kompetitor, maka profit yang diperoleh akan semakin banyak.
Resiko Lingkungan
Lingkungan tempat seller berjualan off-line kadang bisa mengganggu bisnis. Ada pihak-pihak yang tidak suka akan keberadaan toko tempat usaha, misalnya kalangan preman. Kalangan ini seringkali meminta ‘upeti’ kepada seller.
Cara mengatasi risiko lingkungan semacam ini adalah dengan bersikap fleksibel. Kalau ‘upeti’ yang diminta masih masuk akal sehat, maka tidak ada salahnya satu-dua kali menuruti keinginan mereka. Ini toh untuk keberlangsungan bisnis juga. Namun kalau ‘upeti’ yang mereka minta terlalu besar, bahkan bisa menyebabkan kerugian bisnis, ada baiknya tidak memenuhi keinginan mereka. Jika mereka tetap memaksa, laporkan kepada pihak yang berwajib.



III.             PEMBAHASAN

 

3.1 Perencanaan Pendirian Dan Pengembangan Bisnis, Mulai Dari Aspek Produksi Dan

Pemasaran/Penjualan Dari Awal Usaha Dimulai Sampai Dengan Berhasil

1.      Memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah : bidang usaha tersebut ada pasarnya, kita senangi, dan kita memiliki keahlian atau sumberdaya manusia yang ahli disekitar tempat usaha. Dalam memilih bidang usaha perhatikan usaha-usaha yang resiko kecil, sedang, resiko tinggi.
2.      Estimasi (perkiraan), dalam bisnis ada 3 model estimasi, yaitu proyeksi, prediksi, dan intuisi.
3.      Studi kelayakan, studi ini merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan. Manfaat studi kelayakan yaitu sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan, bahan informasi (company profile), pelengkap pengajuan kredit-kerjasama, pelengkap pengajuan izin usaha.
4.      Kondisi lokal, dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut : sumberdaya manusia, bahan baku tersedia, keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
5.      Kapan memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
6.      Membuat kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut jenis usaha yang akan dikerjakan, dan modal yang akan digunakan, orang atau lembaga yang akan diajak kerjasama, asuransi mana yang akan dipakai, apa saja yang akan diasuransikan, dan kapasitas usaha.
7.      Rencana pemasaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : memperkirakan penjualan, mengukur kondisi pasar, memilih teknik menjual, membuat rencana penjualan, menentukan harga, rencana distribusi, dan rencana promosi.


8.      Rencana produksi
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi. Faktor yang perlu diperhatikan, yaitu : dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi, ada 2 model produksi, yaitu produksi berdasarkan pesanan dan berdasarkan periraan, lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak, pembeliian mesin atau peralatan baru, harus dipikir matang.
9.      Rencana keuangan dan anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka dari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah program keuangan, anggaran, pendapatan, pengeluaran, dan laba yang diharapkan.

3.2 Informasi Yang Terkait Dengan Perencanaan Bisnis Yang Menurut Kelompok Kami Penting

1.      Arus Kas
Bisa juga disebut keuangan. Beberapa hal yang termasuk arus kas diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca, dsb. Kita harus bisa membaca dan memahami laporan keuangan tersebut. Alas an mengapa arus kas diletakkan di tingkat dasar adalah karena sebagian besar wilayah pekerjaan pengusaha akan berada disitu. Saat arus kas pengusaha hancur, maka hancurlah bisnisnya
2.      Komunikasi
Bisa disebut pemasaran. Komunikasi adalah elemen utama dalam perencanaan bisnis manapun. Pemasaran mencakup segentasi pasar, targeting, konsumen, pesaing, distribusi, hubungan, periklanan, penetapan harga, industry dan tren pasar, strategi pemasaran, dsb.
3.      Sistem
Dalam sebuah usaha atau bisnis, pengendalian sistem sangatlah diperlukan mengingat kebanyakan pengusaha bekerja berdasarkan kebiasaan. Jadi apabila pengusaha tersebut sedang tidak berada disitu, maka usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya. Bahkan kebanyakan bisa berantakan. Dengan pengendalian sistem yang kuat, kita bisa bebas tanpa harus terlibat di bisnis kita terlalu banyak.

4.      Hukum
Murphy’s Law (hokum Murphy, segalanya dapat berjalan salah ) pasti akan berlaku dalam bidang bisnis. Justru disaat kita berpikir bahwa kita tidak perlu bantuan hokum, kita memerlukannya. Hokum bisnis sangat beragam. Mulai dari pengurusan ijin gangguan sampai hak paten termasuk didalamnya. Jadi uruslah hokum bisnis kita sebelum sesuatu hal yang merugikan menimpa kita di kemudian hari.
5.      Produk
Disinilah pengusaha harus membuat sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, tetapi mempunyai diferensiasi yang kuat.
            Kita harus ahli atau expert pada salah satu bidang diatas supaya ketika kita membangun usaha, tim bisnis kita berisi orang-orang yang kuat dan hebat. Kalau kita pintar dan ahli di salah satu bidang misalkan produk, pasti kita akan mendapatkan partner, pekerja atau konsultan yang pintar dan juga ahli dibidang pemasaran, keuangan, sistem dan hukum.

3.3 Saran Strategis Saudara Untuk Meningkatkan Usaha Entrepreneur Dalam Suatu Presentasi Yang Diikuti Oleh Para Entrepreneur Terpilih Yang Menjadi Objek

            Saran yang diberikan yaitu untuk meningkatkan usaha entrepreneur adalah dengan memerhatikan beberapa hal berikut :
·         Tuliskan perencanaan bisnis secara singkat, padat dan jelas.
·         Buat perencanaan bisnis yang mudah dipahami.
·         Berorientasi pada keadaan masa yang akan datang.
·         Jangan terlalu bermuluk-muluk
·         Tuliskan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
·         Tunjukkan bukti-bukti yang akurat dalam menyusun argumentasi dan perhitungan.
·         Tulisan harus fokus, jangan melenceng kemana-mana.
·         Identifikasikan dengan jelas pasar dan konsumen.



IV.             PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Rencana bisnis adalah suatu ide yang muncul dalam hal yang berkaitan dengan usaha. Ketika rencana bisnis ini tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, maka rencana bisnis ini tidak akan ada apa-apanya. Oleh karena itu penting adanya perencanaan bisnis, yang mana Perencanaan bisnis adalah pembahasan tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis / usaha dan  yang berkaitan dengan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, dll.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
a)    Jenis usaha apa yang akan dirintis
b)    Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
c)    Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
d)   Siapa yang akan menjadi pelanggan.
Komponen-komponen yang sebaiknya ada dalam rencana bisnis adalah:
1)   Ringkasan Eksekutif (Konsep bisnis yg akan dibangun, Misi perusahaan, Produk/Jasa, Persaingan, Target & ukuran pasar, strategi pemasaran, tim manajemen)
2)   Konsep bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis)
3)   Gambaran Pasar
4)   Target pasar
5)   Pesaing dan kondisi persaingan
6)   Organisasi dan Manajemen
7)   Rencana Keuangan
8)   Lampiran



DAFTAR PUSTAKA


Rudianty, Yeni. 2011. Makalah Perencanaan Bisnis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
Soeprianondo, Koesnoto. Perencanaan Bisnis (Business Plan). http://www.jpowerpoint.com/ Perencanaan-Bisnis-Business-Plan-Koesnoto-Soepranianondo--PPT.html